Penyakit yang terkadang dapat menyerang musang / hewan peliharaan anda
selain
parvo,distamper,cacingan,Leptospirosis,Salmonellosis,Psitacosis,Toxoplasmosis,Rabies,Tuberculosa,Hepatitis
yang sudah ada.
1. SCABIES / PENYAKIT KULIT
PENYAKIT KULIT :
Ini
penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit dan sering ditemukan pada
anjing / musang, dan mulai kelihatan pertama terdapat pada pinggiran
kuping.
Penyakit ini menular secara kontak langsung maupun tidak
langsung. Anjing / musang terserang scabies terlihat menggaruk-garuk
badannya, karena parasit penyebabnya menimbulkan kegatalan.
Penyebab
scabies adalah parasit yang disebut Sarcoptes scabiei. Bila dibiarkan
penyakit ini dapat menyebar ke seluruh tubuh, sehingga anjing menjadi
gundul, kulitnya melipat-lipat.
Kita dapat tertular scabies apabila kontak dengan anjing/ musang yang terjangkit Scabies.
Penangganan :
Pisahkan segera anjing / musang tersebut dari musang / anjing lainnya dan keluarga kita terutama anak-anak.
Pengobatan :
Berdasarkan
pengalaman kami, kami mengobati penyakit kulit dengan cara tradisional
akan tetapi cukup ampuh, yaitu dengan cara 1 Btl. Minyak Tawon + 1
sendok Belerang halus, setelah dicampur (kocok hingga berwarna seperti
susu), sikat dengan sikat gigi tempat yang akan diobati, dan poleskan
Minyak Tawon Plus tersebut, 1 hari 2x.
2. RINGWORM / PENYAKIT KULIT
Ringworm
bukan penyakit cacing (meskipun ada kata worm), tetapi sebangsa jamur
yang menyerang kulit. Penyakit ini juga menular ke manusia.
Tanda-tanda :
penyakit
ini pada anjing maupun manusia cukup khas, berupa kegundulan pada bulu
anjing / musang berbentuk cincin (ring) sehingga disebut ringworm dengan
pinggir berwarna merah.
Kelembaban pada kulit mendorong tumbuhnya
ringworm. Oleh karena itu, dianjurkan mengeringkan bulu anjing dengan
baik, agar tidak mudah tertular ringworm.Jamur penyebab ringworm memang
ada di alam.
Pengobatan :
Berdasarkan pengalaman kami, untuk
mengatasi penyakit yang disebabkan jamur, kami mengunakan Kalpanak
(obat Panu & Kurap) yang telah diencerkan dengan air.
Caranya :Basahkan kapas dengan air dan peras, lalu teteskan Kalpanak dan usapkan dengan kuat pada tempat yang berjamur.
3. CORONAVIRUS
Penyakit
Coronavirus disebabkan oleh "virus Corona" yang menginfeksi saluran
pencernaan serta menyebabkan 'enteristis' hebat. Infeksi Corona biasanya
hanya menyebabkan diare ringan, yang berbahaya jika virus ini menyerang
bersamaan dengan virus 'parvo' hingga dapat menyebabkan kematian.
gejala yang di timbulkan biasanya nafsu makan hilang, lesu dan diare
yang disertai bau busuk pada feses. Pencegahan hanya dapat dilakukan
dengan memberi vaksinasi primary yang bertujuan guna meningkatkan daya
tahan dan kekebalan tubuh.
4. PARAINFLUENSA
Penyebab
penyakit parainfluensa yaitu virus "Parainfluensa" yang menyerang
saluran pernapasan dan dapat menular dengan sangat cepat terhadap hewan
lain. Umumnya, jika infeksi murni hanya karena virus parainfluensa ini
gejalanya ringan atau sub-klinis. Tapi dapat menjadi parah jika disertai
dengan infeksi "Bordetela". Gejala yang di timbulkan umumnya batuk dan
pilek ( rhinitis dan bronkhitis ). Berikanlah vaksin influensa setiap
tahun guna mencegahnya terjangkiti, Anjing yang telah terinfeksi dapat
diberikan suplemen vitamin C dan antibiotik untuk pengobatannya.
5. PNEUMONIA / Radang Paru-Paru
Penyakit
pneumonia di sebabkan oleh beragam virus mulai dari Parainfluensa,
Bordetella bronchiseptica, Mycoplasma, Canine Herpes, Reovirus dan
Canine Adenovirus tipe-2. Virus virus ini menyerang saluran pernapasan,
terutama pada anjing berusia muda pada saat cuaca dingin dan berangin.
Gejala yang di timbulkan biasanya keluar cairan pada hidung, batuk dan
sesak napas. Pencegahan bisa dilakukan dengan menghidari anjing dari
tempat yang dingin, berangin, lembab dan basah, sediakan alas tidur yang
kering, hangat dan tebal serta berikan juga vakisnasi masing masing
virus tadi. Untuk penanggulangannya mesti di bawa ke dokter hewan atau
klinik karena penyakit ini tergolong berat.
6. Diabetes mellitus
(DM)
adalah penyakit metabolik di mana hewan memiliki kadar gula darah yang
tinggi, baik karena tubuh tidak memproduksi cukup insulin, atau karena
sel tidak merespon insulin yang dihasilkan. Karena kekurangan insulin,
kadar gula dalam darah naik, sedangkan sel – sel tubuh tidak mendapatkan
asupan glukosa. Dalam keadaan ini glukosa akan dibuang melalui ginjal
(kencing manis). Jika ini berlangsung lama hewan akan menjadi lemah dan
menimbulkan kematian karena kekurangan zat – zat makanan. Sedangkan di
Indonesia kejadian penyakit diabetes mellitus pada hewan belum mendapat
banyak perhatian. Hal ini didukung dengan minimnya sumber data mengenai
kejadian penyakit ini dan kurangnya kesadaran masyarakat tentang
pentingnya kesehatan hewan.
Pemeriksaan dengan “glucose
tolerant test” (tes kesanggupan tubuh untuk memetabolisme glukosa) dan
pengukuran dari respon insulin kepada kandungan glukosa telah
memungkinkan untuk mengidentifikasi tiga tipe diabetes :
Tipe I dicirikan dengan tidak adanya tanda “plasma imunnoreactive insulin” (IRI) dan tidak ada respon pada kandungan glukosa.
Tipe
II mempunyai ciri dengan adanya tanda normal untuk tingkat IRI yang
tinggi dan tidak ada penambahan dari IRI dalam respon kepada glukosa.
Tipe III mempunyai ciri yang sama juga dengan tanda IRI yang tinggi tetapi terjadi penambahan IRI dalam respon kepada glukosa.
Tipe
I merupakan tipe yang sering ditemukan pada anjing.Bentuk klinis dari
DM selalu dapat disesuaikan dengan pengujian patofisiologi dari
penyakit. Berkurangnya insulin secara absolut atau relatif menyebabkan
gula dalam darah tidak dapat masuk sel guna mengalami metabolisme.
Adanya hiperglikemia dimana kadar glukosa meningkat melebihi ambang
renal glukosa dapat menyebabkan glukosuria. Tetapi hubungan ambang renal
glukosa dengan glukosuria tergantung pula pada kemampuan daya saring
glomerulus renal.
Adanya osmotik deuresis mengakibatkan terjadinya
suatu bentuk poliuria dan diikuti oleh dehidrasi, akibatnya menimbulkan
bertambahnya pengambilan air. Pengambilan makanan juga bertambah,
karena gula tidak dapat menembus membran sel,menderita kelaparan di
tingkat sel.
Gejala Klinis Diabetes MellitusGejala awalnya
berhubungan dengan efek langsung dari kadar gula darah yang tinggi.
Jika kadar gula darah sampai diatas 160-180 mg/dL, maka glukosa akan
dikeluarkan melalui air kemih. Jika kadarnya lebih tinggi lagi, ginjal
akan membuang air tambahan untuk mengencerkan sejumlah besar glukosa
yang hilang. Karena ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah yang
berlebihan, maka penderita sering berkemih dalam jumlah yang banyak
(poliuri). Akibatnya, maka penderita merasakan haus yang berlebihan
sehingga banyak minum (polidipsi). Sejumlah besar kalori hilang ke dalam
air kemih, sehingga penderita mengalami penurunan berat badan. Untuk
mengkompensasikan hal ini penderita seringkali merasakan lapar yang luar
biasa sehingga banyak makan (polifagi).
• Poliuria
(sering kencing)Poliuria pada diabetes menunjukkan bahwa tubuh tidak
mampu untuk metabolisme karbohidrat dengan benar. Karbohidrat diubah
menjadi glukosa, yang dikirim ke dalam darah untuk memberi makan
sel-sel. Karena kekurang insulin, sel tubuh tidak dapat menerima
glukosa, sehingga tetap dalam darah menyebabkan hiperglikemia. Glukosa
yang berlebihan dalam darah terakumulasi di sana sampai ginjal
melihatnya sebagai benda ekskresi untuk disaring dan dibuang.
•
Polidipsia (haus meningkat)Konsumsi air normal adalah untuk anjing
kurang dari 90ml/kgbb/hariberat per hari. Menggunakan anjing 20 pound
sebagai contoh, ini harus menjadi 3-4 cangkir air sehari. Untuk kucing
kurang dari 45 ml/kgbb/hari. Untuk kucing 10 pound, pemberian air
sekitar 2 1/2 cangkir air sehari.Polidipsia merupakan tanda atau gejala
yang menunjukkan karena kurangnya insulin yang cukup, tubuh tidak mampu
untuk memetabolisme karbohidrat. Seperti tubuh buang cairan begitu
banyak, akan mengalami dehidrasi. Pertahanan alami adalah untuk
menggantikan cairan dengan penghisapan cairan tubuh berlebihan.
•
Polifagia (kelaparan meningkat).Polifagia muncul karena baik pankreas
tidak memproduksi insulin (tipe 1 diabetes mellitus) atau tubuh telah
menjadi tidak peka terhadap efek insulin yang diproduksi (diabetes
mellitus tipe 2). Dalam kedua kasus ini, yang terjadi adalah bahwa gula
(glukosa) dalam sistem tidak sedang dibuat tersedia untuk sel-sel tubuh
untuk menghasilkan energi. Akibatnya, tubuh kelaparan. Untuk kompensasi,
makanan lebih diperlukan dalam upaya untuk 'memberi makan' sel-sel
tubuh, maka asupan makanan hampir tidak bisa dihindari lagi.
Gejala
lainnya adalah pandangan kabur, pusing, mual dan berkurangnya ketahanan
tubuh selama melakukan olah raga. Penderita diabetes yang gula darahnya
kurang terkontrol lebih peka terhadap infeksi.
Gejala-gejala umum
ini sering tidak lengkap atau tidak begitu jelas dirasakan sehingga
tidak begitu disadari sebagian besar penderita. Penderita kebanyakan
datang ke dokter,klinik atau rumah sakit karena adanya keluhan atau
gejala-gejala yang diakibatkan komplikasi-komplikasi yang timbul.
Komplikasi
dari Diabetes MellitusKomplikasi diabetes mellitus dapat terjadi secara
akut dan kronik. Komplikasi akut yang paling sering adalah reaksi
hipoglikemia dan koma diabetik. Reaksi hipoglikemia adalah gejala yang
timbul akibat tubuh kekurangan glukosa akibat obat antidiabetes yang
diminum dengan dosis tinggi, atau penderita terlambat makan atau latihan
fisik yang berlebihan. Koma diabetik terjadi karena kadar glukosa dalam
darah yang terlalu tinggi. Komplikasi-komplikasi kronik pada
organ-organ tubuh, misalnya :1. Gagal ginjal ringan sampai berat.2. Mata
kabur karena adanya katarak atau kerusakan retina.3. Gangguan pada
saraf tepi yang ditandai dengan gejala kesemutan, mengalami baal pada
anggota tubuh.4. Gangguan saraf pusat yang dapat menimbulkan gangguan
peredaran darah otak sehingga memudahkan terserang stroke.5. Gangguan
pada jantung berupa penyakit jantung koroner.6. Gangguan pada hati
berupa perlemakan hati dan sirosis hati.7. Gangguan pada pembuluh darah
berupa penyakit hipertensi dan penebalan dinding pembuluh darah.8.
Gangguan pada saraf dan pembuluh darah dapat menimbulkan impotensi.9.
Paru-paru mudah terserang penyakit tuberkolosis.
ArterosklerosisMerupakan
suatu kejadian pembuluh nadi (arteri) menjadi tebal sering terjadi pada
anjing yang terserang DM. Keadaan ini sering terjadi pada anggota gerak
bagian bawah dan dapat mengakibatkan kematian jaringan akibat infeksi
sekunder. Serangan jantung dapat terjadi karena adanya arterosklerosis
pada pembuluh nadi jantung.
KatarakPada lima belas persen anjing
yang terserang Diabetes melitus dapat berkembang menjadi katarak yang
selalu bilateral dan dapat membaik jika penyakit ini dapat dikontrol.
Katarak dapat lebih sering terjadi pada anjing tua serta anjing yang
telah mengidap penyakit lebih lama. Renitis diabetika yaitu suatu
keadaan yang paling buruk terjadi pada mata akibat DM tidak
ditanggulangi dengan baik.
Kegagalan GinjalSalah satu komplikasi
dari penyakit ini adalah sindrome “Kimmelstiel Wilson” yaitu merupakan
suatu keadaan ginjal rusak,kehilangan albumin, menderita tekanan darah
tinggi dan juga menderita berbagai macam pembengkakan /odema pada bagian
tubuh.
Hal-hal diatas hanya merupakan gejala-gejala Penyakit
diabetes pada sebagian hewan peliharaan. Untuk memastikan Penyakit
tersebut diderita oleh peliharaan anda atau tidak, bawalah peliharaan
anda ke dokter hewan untuk diperiksa dan dilakukan uji diabetes.
Pengobatan
di dasarkan pada etiologi dan gejala klinis yang muncul. Treatmen
biasanya termasuk pemberian insulin yang harus diikuti dengan pengukuran
kadar glukosa secara berkala untuk memonitor fluktuasi kadar glukosa
yang terjadi sampai kadar kembali normal dan tidak malah menimbulkan
hipoglikemia. Terapi lainnya juga termasuk terapi diet seimbang dan
pemulihan keadaan umum pasien.
*** di atas tadi adalah
beberapa penyakit yang terdapat oleh beberapa hewan peliharaan kita spt
kucing,Anjing,musang. Semoga Hewan Peliharaan Kesayangan Sehat Selalu
dan tidak terjangkit oleh penyakit apapun.. heheheh,AMIN.
**Maaf jikalau ada salah" kata dalam penulisan dan pemberitahuan info tambahan ttg penyakit pada mamals.
By Vinzy Rose
Kalo musang saya tiba* lemas nafsu makannya ilang kira* dia sakit apa dok?
ReplyDeletethanks gan infonya
ReplyDeletekunjungi hargaalatantrianc2000.blogdetik.com pusatmesinantrianc2000.blogspot.co.id
pusat alat antrian otomatis +software dan alat survey kepuasan pelanggan
kami menjual alat antrian:
-alat antri sederhana
-alat antri berbasis android
-survey kepuasaan layanan
-kiosk
-dan juga berbagai macam type tentunya
hubungi www.alatantrian.com
denny@cendana2000.com 082130345677
Maf dok ganggu.. Saya mo tanya soal sakit yg di landa anak musang yg saya pliara.. Saya dah ke dokter hewan sgala.. Tp tak kunjung sembuh.. Dia mngalami sakit susah BAB.. Terus kaki² kulit terkelupas.. Serta flu berat hingga bafas susah.. Gmn cara mengatasinya y donk.. Saya dah putus asa ksono kmari gk sembuh²...
ReplyDeletecoba bawa ke klinik bogor pet center kaka,siapa tau bisa membantu
DeleteDok mau tanya, saya punya baby muspan sekitar 1bln di idungnya selalu basah gitu , itu kenapa ya dok?
ReplyDeletekalau mata musang asalnya warna hitam lalu menjadi abu itu kenapa ya dok ??
ReplyDeleteSelamat dok, saya mau tanya.saya punya musang rase dilangit2 mulutnya ada satu bercak warna hitam dok.kira2 kenapa ya dok? Terimakasih
ReplyDeleteDok itu tadi sayah baca ada penyakit corona virus, nah apa corona virus yg sekarang berawal dari musang juga ?
ReplyDelete